Minggu, 22 Agustus 2010

Presiden tiga periode kemaruk kekuasaan

Kekuasaan cenderung koruptif mungkin itulah kata yang paling tepat untuk menggambarkan situasi kekinian di istana. Bagaimana tidak, disela-sela upacara hari kemerdekaan para undangan mendapat souvenir yang berisi buku dan majalah tentang ibu ani yudoyono dan agus yudoyono. Tentu saja hal ini mengundang reaksi public bahwa SBY sedang membangun citra sekaigus trah keluarga yudoyono sebagai pemimpin nasional. Bukan hanya itu disinyalir bahwa pembagian buku tersebut menggunakan dana APBN.
Begitu pula demi kekuasaan Ruhut sitompul, kabid humas dan media massa partai Democrat, menghembuskan wacana presiden tiga periode dengan pertimbangan bahwa kepemimpinan Presiden SBY masih dibutuhkan hingga 10 tahun kedepan. Tentu saja statement “Poltak” mengundang opini masyakat bahwa SBY masih bernafsu untuk menjabat presiden untuk satu periode lagi meskipun amandemen UUD mengamanatkan hanya dua periode untuk jabatan Presiden. Yang menjadi pertanyaannya dalam kapasitas apa seorang Ruhut melontarkan usulan “berani" itu? Apakah statement kontroversial semacam itu lolos dari sensor SBY yang notabene Ketum Pembina PD serta target politik apa yang sedang dijajaki oleh SBY dengan partai Demokratnya?.
Sebagai Ketum Partai Demokrat, Anas Urbaningrum menegaskan bahwa usulan itu merupakan pendapat pribadi Ruhut dan bukan sikap partai Demokrat. “Sebaliknya, dua periode adalah yang terbaik dan harus ditradisikan dalam demokrasi kita,”demikian tangkis Anas. Sejalan dengan Anas, Wakil Ketua Umum Partai Demokrat Max Sopacua mengatakan bahwa partai akan memberikan teguran kepada ruhut Sitompul yang melontarkan wacana perpanjangan masa jabatan presiden.

Rabu, 18 Agustus 2010

Membuka cakrawala dengan membaca

Satu saat kepada istriku kuberikan pertanyaan,” apakah setiap orang yang hafal Al-Qur’an itu otomatis memahami seluruh makna Al-Qur’an?” istriku menjawab,” tidak secara otomatis hafidz Al-Qur’an memahami seluruh makna yang terkandung didalamnya. Dia tetap harus belajar lagi tafsir Al-Qur’an kalau ingin menggali maknanya. Dia juga masih perlu belajar ilmu-ilmu yang mendukung ilmu tafsir: ilmu nahwu, shorof, balaghoh, mantiq, juga ilmu-ilmu lainnya yang menambah wawasan qur’an.
Kemudian pertanyaan lanjutan kulontarkan padanya,” apakah orang yang berbahasa Indonesia lancar lagi fasih secara gramatikal juga otomatis mengetahui banyak pengetahuan dari berbagai disiplin ilmu yang ditulis berbahasa Indonesia seperti: sejarah Indonesia, filsafat pancasila, geografi, sosiologi-antropologi, ideologi, bahkan sejarah dunia dan orang-orang terkenal?

Minggu, 08 Agustus 2010

Ramadhan, Momentum Tobat Sesaat?

Ramadhan sebentar lagi tiba. Kaum muslimin akan menunaikan salah satu dari lima rukun islam yaitu puasa yang menurut makna syariat berarti menahan segala sesuatu yang dapat membatalkan ibadah puasa hingga waktu maghrib tiba selama satu bulan penuh. Sementara untuk menghidupkan suasana ramadhan, pada malam harinya sholat Tarawih, qiyamul lail, tadarus al-Qur’an selama satu bulan penuh akan menghiasi hari-hari selama bulan suci itu. Itu semua dalam al-Qur’an dimaksudkan agar orang menjalankan ibadah puasa itu dapat meraih derajat taqwa,…. la’allakum tattaqun: agar kalian semua menjadi bertaqwa(QS:2:183)
Sebagai ibadah yang aktifitas utamanya adalah menahan diri dari hal-hal yang dapat merusak nilai puasa seperti makan-minum, berhubungan suami-istri di siang hari, mengumpat, ghibah, berpuasa merupakan benteng diri(junnah).
Rasul bersabda : Puasa itu merupakan benteng(junnah). Jika salah seorang diantara kamu berpuasa janganlah ia berkata keji dan mencaci maki…,Al-Hadits
Namun demikian apa yang sering kita saksikan justru menunjukkan sebaliknya. Puasa sering kali dimaknai sebatas ibadah pen-“suci”-an dari dalam tanda kutip. Momentum ramadhan dijadikan ajang pertobatan semu atas dosa-dosa yang telah lalu. Sebagai contoh pekerja seni, yang biasa tidak mengindahkan kaidah-kaidah agama dalam karya seni mereka(iklan,filmsinetron)dan lebih banyak unsur eksploitasi aurat dan kekerasan rumahtangga, seperti tahu diri saatnya jeda sejenak selama bulan ramadhan. Tiba-tiba wajah-wajah selebritis tampak shaleh,religious dengan dandanan serba islami.
Stasiun televisi dimana-mana berlomba-lomba memproduksi sinetron bertemakan ramadhan yang ditayangkan pada waktu menjelang buka puasa, dimana jam-jam tersebut merupakan prime time stasiun televise. Perlu diingat bahwa selama ini -diluar bulan ramadhan- justru waktu prime time merupakan saat yang tepat untuk menayangkan film sinetron, film kartun, yang banyak menyita waktu bukan saja para orang dewasa melainkan juga anak-anak dibawah umur, yang pada akhirnya membiasakan mereka dari abai menjalankan ibadah sholat maghrib. Pada saat itu bukan saja orang tua abai terhadap kewajiban ibadah lebih parah lagi mereka justru menemani anak-anak mereka menonton televise sementara masjid kosong dari jama’ah sholat.
Seolah-olah dengan menampilkan senetron ramadhan stasiun televise telah ikut menyemarakkan dakwah dan syiar ramadhan kepada masyarakat sekaligus ajang “tobat” karena selama sebelas bulan sebelumnya hampir seluruh menu acara televise berisi hiburan.
Begitu pula wajah-wajah public figur (baca: pejabat) rakyat kita yang terhormat baik di lembaga eksekutif, legislative maupun yudikatif setali tiga uang selama bulan ramadhan. mereka “khusuk" menjalani ibadah puasa ramadhan. Kalau sebelumnya berita yang sering kita dengar tentang mereka dimedia massa tidak pernah jauh dari KKN, mengabaikan aspirasi rakyat, tiba-tiba saja mereka lengket dengan rakyat kecil. Kegiatan-kegiatan keagamaan mereka ikuti, santunan orang-orang miskin anak yatim, padahal selama ini banyak kebijakan-kebijakan mereka yang menyengsarakan rakyat dan hanya demi kepentingan kelompok elit tertentu.
Inikah yang dinamakan tobat sesaat dibulan ramadhan? Setelah ramadhan selesai berarti selesai juga “kekhusukan” ritual ramadahan. Semua kembali seperti sedia kala. Berlalunya ramadhan lewat pula kedekatan pejabat dengan rakyat, artis tampil seronok, berciuman dengan dengan pria bukan suaminya didepan kamera, iklan mengeksploitasi tubuh dan seorang ibu menemani anaknya nonton TV saat sholat maghrib tiba.
Hal demikian disebabkan cara kita memahami hakikat puasa bulan ramadhan yang masih parsial. Masyarakat pada umumnya memahami puasa sebatas menahan diri dari makan-minum dan ritualitas ramadhan sebagai syiar simbolis pengisi kegiatan ramadhan. Ramadhan seolah nilai-niainya tidak terkait dengan bulan-bulan diluar ramadhan.
Mereka umumnya tidak memahami bahwa makna menahan makan-minum bukan saja menahan memakan makanan dan minuman yang dihasilkan dari kerja halal kita, lebih penting lagi menahan diri memakan harta yang bukan milik sah kita. Al-Qur’an tegas menyatakan :
“Walaa ta’kuluu amwalakum bainakum bil bathil….”(QS:2:188)
“Dan janganlah kalian semua memperoleh (untuk digunakan mencari makanan-dan minuman) harta diantara kalian dengan cara bathil…”
Dari ayat diatas logika sederhana menyatakan haramnya makan-minum dari hasil usaha halal kita di saat buka dan sahur, tentu asaddu haraman apabila kita memakan hasil usaha yang bathil untuk buka dan sahur kita. Begitu pula seperti sabda nabi bahwa puasa sebagai benteng diri (junnah) bagi orang islam, mestinya juga sebagai benteng diri -diluar ramadhan- dari dorongan untuk mengambil harta secara bathil seperti korupsi, kolusi, dan nepotisme.
Inilah mengapa ketika ramadhan selesai sedikit sekali kita menangisi kepergiannya. Diam-diam dalam diri kita menghendaki ramadhan segera berakhir. Bahkan sebaliknya ramadhan sedemikian menjadi beban selama menjalaninya sebulan penuh.
Dan akhirnya harapan untuk mencapai derajat muttaqin seperti yang harapkan Al-Qur’an tinggal harapan yang akan terulang kembali di tahun depan. Demikian seterusnya kita tidak akan sampai pada makna sesungguhnya bulan ramadhan. oleh karena itu mari kita sambut ramadhan kali ini benar-benar dalam rangka memperbaiki diri hari ini dan seterusnya, amiin.

Minggu, 18 Juli 2010

Kemanusiaan dalam Agama

Mereka diliputi kehinaan dimana saja mereka berada kecuali jika mereka berpegang pada tali(agama)Allah dan tali(perjanjian) dengan manusia…Q.S:Ali Imran:112.
Islam memberikan pelajaran penting bahwa kebahagiaan sejati itu apabila umat islam secara teguh berpegang pada tali Allah dan tali kemanusiaan. Pada tali Allah berarti sepenuhnya beribadah karena semata-mata penghambaan diri padaNya, bukan karena menginginkan harta, jabatan, ataupun kepentingan lainnya yang bersifat dunia. Adapun tali kemanusiaan merupakan realisasi dari rasa keagamaan yang muncul dari dalam sanubari orang yang beriman. Tanpa salah satu dari keduanya maka bukanlah kebahagiaan melainkan justru kehinaan yang kita dapati sebagaimana ayat diatas.
Tenggelam dalam ibadah ritual sembari acuh terhadap lingkungan social justru hanya akan menimbulkan aleniasi diri dari lingkungan tempat kita tinggal. Sementara mengabaikan hubungan vertical dengan Tuhan karena terlalu sibuk maka hal yang demikian tidaklah bernilai dihadapan Tuhan.
Dikatakan dalam satu ayat “ wahai manusia sesungguhnya Kami ciptakan kalian dari jenis laki-laki dan wanita dan kami jadikan kalian berbangsa-bangsa dan bersuku-suku agar kalian saling mengenal, sesungguhnya yang paling mulya diantara kalian disisi Allah adalah yang paling bertakwa diantara kalian”.
Secara tepat ayat diatas menunjukkan pesan penting agama dalam pesan kemanusiaan yang terdapat pada ungkapan ta’aruf(saling mengenal) dan atqokum( paling takwa diantara kalian). Pada kata ta’aruf jelas dimaksudkan bahwa salah satu tujuan penting diciptakannya manusia adalah untuk saling menjalin hubungan agar kehidupan manusia tetap berlangsung yang didalamnya itu tercipta saling membutuhkan diantara mereka, kaya-miskin, tua-muda, barat-timur, maupun pria-wanita, Palestina-Indonesia.
Seperti yang digambarkan ayat lain:“kami angkat sebagian derajat mereka atas yang lain agar sebagian mereka menjadikan sebagian yang lain sebagai penolong”, dan sebaiknya agar terhindar situasi seperti yang digambarkan ayat:” agar tidak terjadi harta (boleh jadi harta itu berupa kedudukan politik,sosial, maupun akses) itu senantiasa berputar diantara orang-orang yang kaya diantara kalian”.
Adapun pengertian “atqokum” itu bahwa nilai yang diukur dalam diri seseorang adalah ketakqwaan dihadapan Allah. Dalam konteks ta’aruf, pengertian takwa diatas tentu saja adalah nilai-nilai taqwa yang melandasi setiap manusia dalam membangun hubungan social sehingga membentuk suasana harmoni diantara sesama.
Nabi sendiri pada satu kesempatan menyatakan dalam sabdanya:” Sebaik-baik manusia itu mereka yang paling bermanfaat buat sesama”. Hadis ini menyeruhkan nilai universal kemanusian yang yang dibungkus dalam anjuran Nabi tentang hidup bermanfaat: seruan untuk hidup social, hidup bermasyarakat, sehingga tidak lagi dalam kehidupan ada sekelompok manusia yang yang terpisah dalam pergaulan global.


Ketika Nabi sampai di Madina (dahulu bernama Yasrib)termasuk hal pertama yang beliau lakukan adalah menyatukan klan-klan yang ada disana dalam bingkai kemanusiaan yaitu piagam Madina, Madina charter. Piagam Madina atau Konstitusi Madina ini bersifat mengikat antar anggota masyarakat tanpa memandang latar belakang primordialnya. Setiap anggota masyarakat Madina memiliki hak- kewajiban yang sama dan setara dihadapan hukum piagam Madina .
montgomery watt dalam bukunya muhammad at madina menyatakan bahwa salah satu pasal penting yang menyebutkan kesetaraan kedudukan komunitas madina:
Kaum yahudi menanggung beban biaya bersama kaum beriman (muslim) selama mereka menghadapi peperangan, dan bahwa kaum yahudi bani ‘Auf adalah satu umat bersama kaum beriman. Bagi kaum yahudi agama mereka dan bagi kaum muslim agama mereka.
Tindakan-tindakan Nabi selanjutnya dalam membangun nilai-nilai kemanusiaan adalah menghapus perbudakaan dengan system memerdekakan budak (itqur roqobah). Penghapusan perbudakan itu masuk dalam system hukum syari’at islam. Dapat kita menjumpai dibanyak ayat-ayat Al-Qur’an yang tegas menyatakan kewajiban hukum memerdekaan budak bagi orang yang melanggar aturan agama seperti yang termaktub dalam ayat-ayat tentang qotl(pembunuhan), ayat-ayat sumpah, dll. Makanya tidak heran ketika akhir masa ke-Nabi-an beliau sudah tak terhitung jumlah budak yang merdeka.
Bahkan lebih dari itu cara beliau mengangkat kedudukan eks budak dalam pergaulan sangat mengagumkan. Sahabat Bilal merupakan eks budak berkulit hitam pertama yang mengumandankan Azan.azannya Bilal bukan semata-mata kualifikasi suara yang dimilikinya karena tidak sedikit sahabat yang juga memiliki suara bagus. dalam hal ini praktek Nabi, telah menghapuskan segala latar belakang apapun baik status, etnis, maupun warna kulit. Satu-satunya ukuran yang dipakai adalah kemanusiaan dalam payung islam.
Demikianlah bahwa Islam sangat menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan. nilai asasi yang dibawa manusia sejak kelahirannya. Islam sangat mengecam tindakan apapun yang bertujuan merobohkan nilai kemanusiaan yang coba dilakukan oleh siapapun. Bukti tindakan perindungan islam terhadap kemanusiaan yaitu bahwa perlindungan terhadap kehidupan seseorang sama dengan perlindungan terhadap seluruh umat manusia. Sebaliknya tindakan menghilangkan satu nyawa manusia sama halnya menghilangkan kesempatan hidup seluruh umat manusia.
Bahkan dalam hal keyakinanpun islam tegas menyatakan bahwa tidak ada paksaan dalam hal agama. Seseorang dipersilahkan menentukan pilihan keyakinan masing-masing secara bebas tanpa ada unsur penekanan. Islam, dalam hal ini rasul, hanya sebatas menyampaikan hal yang benar kepada manusia. Selebihnya keputusan ada ditangan mereka masing-masing apakah menerima islam ataukah tidak.
Itulah nilai-nilai kemanusiaan yang diangkat oleh islam dari dalam lumpur peradaban manusia. Nilai yang lama redup bahkan mungkin hilang akibat dari penindasan manusia atas manusia. Nabi disaat khutbah wada’nya menyatakan bahwa darah, harta, dan kehormatan manusia adalah haram bagi sesamanya. Tidak ada lagi seseorang tanpa alasan yang benar menumpahkan darah saudaranya ataupun mengambil hartanya bahkan melecehkan kehormatannya.

Selasa, 13 Juli 2010

ikhtiar memahami makna Al-Qur’an secara sederhana

(bagian pertama)
Alqur’an seperti yang kita ketahui merupakan kumpulan kalam Allah berbahasa Arab yang diturunkan pada Nabi Muhammad melalui malaikat jibril. Sebagai kitab pedoman umat islam dan semua manusia pada umumnya, Al-Qur’an sangat penting untuk dipahami oleh karena fungsi Al-Qur’an sendiri sebagai petunjuk –hudan lilmuttaqiin- memuat informasi penting bagi manusia: baik tentang Tuhan, hakikat manusia, saint, sejarah dan banyak lagi hal yang belum tersentuh oleh akal manusia.
kebutuhan untuk memahamai Al-Qur’an senantiasa tumbuh dalam setiap generasi umat manusia baik mereka dari kaum muslimin sendiri maupun para pengkaji Al-Qur’an dari barat yang notabene sebagian besar bukan dari kelompok umat islam. Maka tidak heran bila ada ungkapan bahwa Al-Qur’an merupakan satu-satunya buku yang paling banyak menyedot minat untuk dijadikan bahan kajian. Tidak ada dalam sejarah manusia sesuatu yang memiiki daya pikat yang melebihi Al-Qur’an. Sudah tak terhitung berapa banyak buku hasil karya pemerhati Al-Qur’an namun hingga kini tetap tak menyurutkan para pengkaji Al-Qur’an untuk membuka sisi Al-Qur’an yang belum terkuak.
Oleh karena itu mengetahui disiplin ilmu-ilmu yang menunjang pemahaman Al-Qur’an sangat dirasa penting karena tanpa mereka hampir sangat mustahil seseorang dapat menguak maksud yang terkandung dalam ayat-ayat Al-Qur’an. Al-Qur’an sendiri pada satu kesempatan meyatakan bahwa disamping dalam dirinya ada ayat-ayat muhkamat juga terdapat ayat-ayat mutasyabihat yang membutuhkan tafsir/takwil.
Dengan demikian diperlukan satu ikhtiar bagaimana cara memahami Al-Qur’an dari basic dalam rangka mengembangkan minat menafsirkan Al-Qur’an lebih lanjut. Dawam Rahardjo dalam satu bukunya “Ensiklopedi Al-Qur’an” mencoba mengupas dalam pengantarnya metodologi menafsirkan Al-Qur’an berdasarkan kata kunci. Beliau menyatakan bahwa salah satu cara mudah untuk mendapatkan pemahaman dasar ayat-ayat Al-Qur’an adalah masuk melalui kata-kata yang menjadi kata kunci ayat tersebut. Apabila kita dapat mengidentifikasi kata kunci dalam satu ayat maka hal itu merupakan satu langkah untuk menguak arti yang dimaksud Al-Qur’an.
Satu contoh sederhana kita lihat QS:Al-Kautsar. Dikatakan pada ayat pertama” innaa a’thoinaa ka alkautsar”. Sesaat setelah kita membaca petikan ayat diatas segera terlintas bahwa kata kunci ayat tersebut adalah alkautsar. Kata tersebut bermakna “nikmat yang banyak”. Kira-kira ayat diatas artinya” sesungguhnya kami telah memberimu nikmat yang banyak. Semua sudah mafhum bahwa yang dituju dari pembicaraan diatas adalah Rasul Muhammad. Yang menjadi pertanyaan diatas adalah “nikmat yang banyak” yang mana yang telah Allah berikan pada Muhammad? bukankah Al-Qur’an telah menyatakan bahwa “apabila kalian menghitung nikmat Allah maka tidak akan dapat menghitungnya….”. tentu saja banyak sekali Al-qur’an menyinggung rahmat Allah yang diberikan kepada Nabi Muhammad sampai satu kesempatan dalam Al-Qur’an dikatakan bahwa Allah telah memberikan nikmat yang tidak pernah terintas -dan diharapkan- dalam benak Rasul, seperti dalam: “dan engkau sekali-kali tidak akan pernah mau meminta untuk diberikan Al-Qur’an kecuali atas rahmat TuhanMu”:QS:Qhoshos:86.
Kembali pada masalah diatas bahwa dengan mengajukan pertanyaan sederhana seperti diatas kita dapat mengetahui bahwa sesungguhnya jawaban mudah dapat diperoleh dengan segera. Misalnya bila kita mengkorelasikan pertanyaan itu dengan surat Al-Insyirah(melapangkan/ kelapangan) maka kita akan mendapatkan beberapa jawaban dari satu pertanyaan diatas. Demikian makna sederhana maksud dari Al-Kautsar.
Ada satu contoh mudah lagi cara memahami Al-Qur’an. Umpama saja apa tafsir dari ayat “wal fajr”? bagaimana Al-Qur’an memahami ayat itu menurut dirinya sendiri? Bukankah Al-qur’an adalah ahsana tafsira ? langkah sederhana dan yang pertama adalah kita harus mengakumulasi berapa banyak kata Al-Fajr disebutkan Al-Qur’an, setelah itu kita mencari apa kata dasar dari kata tersebut. Ataupun dalam konteks apa saja Al-Qur’an menggunakan kata Al-Fajr. Sebagai jawaban sederhana yang sedikit banyak membantu untuk memahami kata Al-Fajr kita lihat QS:Al-Baqarah:187: “Dan makan-minumlah hingga menjadi jelas bagimu benang putih dari benang hitam dari waktu fajar”. Dari ayat itu pemahaman sederhana telah diperoleh bahwa Al-Fajr adalah waktu diantara benang hitam(bayangan hitam)dan benang putih(bayangan putih). Demikian sedikit ulasan singkat tentang ikhtiar tafsir Al-Qur’an. Insya Allah diwaktu mendatang dapat kita sambung kembali.

Minggu, 20 Juni 2010

Ariel dan Opini Masyarakat

Akibat mudahnya akses video porno artis “mirip” Ariel, Luna Maya, dan Cut Tari, oleh anak-anak sekolah, mau tidak mau pihak sekolah turun tangan dengan merazia handpone para siswa, bahkan sampai melibatkan polisi. Tindakan ini diambil untuk mencegah ekses lebih parah dari adegan yang dipertontonkan dalam film dewasa tersebut.
Majelis ulama (MUI) malang mengeluarkan fatwa melarang Ariel DKK untuk masuk kekota malang, tak mau ketinggalan MUI situbondo melakukan tindakan swiping terhadap pedagang kaki lima VCD. Para ulama’ MUI itu mengkhawatirkan dampak negative beredarnya VCD porno itu dimasyarakat.
Menurut pendapat pengamat diindikasi masih ada sekitar 22 sampai 32 lagi video porno “mirip” ariel dengan artis lainnya. Seolah bom waktu tinggal tunggu saat yang tepat kapan memposting video itu untuk disebar dimasyarakat. Inilah yang menjadi pertanyaan kita ada apa dibalik kasus video vokalis peterpan ini (diplesetkan jadi peterporn), adakah motif-motif dibalik itu ataukah kasus ini murni gejala amoralitas dikalangan artis kita sekaligus merupakan gambaran sebagian dari keseluruhan wajah kehidupan kita saat ini dimana yang terangkat hanya pucuk dari gunung es demoralisasi keseluruhan aspek kehidupan.
Dalam pandangan Moammar Emka, penulis buku Jakarta Under Cover, yang sempat menggegerkan itu. "Kalau ditanya ada (gejala sosial) apa, yang pasti ini lebih ke perilaku gaya hidup selebriti yang dekat banget dengan dunia glamor dan seks bebas," demikian ungkap Emka saat dihubungi Kompas.com
Materi dan ketenaran, menurut Emka, bisa jadi akses menuju gaya hidup minus seperti itu. "Duit melimpah membuat akses lebih mudah ke arah situ. Apalagi dengan banderol nama beken juga bikin semakin mudah. Itu sisi yang harus kita cerna," jabarnya.
Sementara untuk kasus video mesum yang menggegerkan, Emka mendeskripsikannya sebagai perilaku seks menyimpang. "Ada yang spesifik, kalau kita persempit yaitu seks pamer. Tapi, di sini takarannya berbeda-beda, ada yang seperti mempertontonkan kemaluannya dia bisa orgasme, atau kalau lebih disempitkan lagi dia bisa orgasme kalau having sex yang dia lakukan dipertontonkan ke orang lain," jelas Emka.
Dengan perilaku seks seperti itu, lanjut Emka, akan ada kepuasan sendiri jika si pelaku mempertontonkan kegiatan seksnya ke depan umum. "Ini bisa faktor pamer dan kebanggaan kalau dia bisa mempertontonkan ke temannya dia sudah having sex dengan siapa saja," katanya.
Sementara itu Ketua Lembaga Swadaya Masyarakat Hajar Indonesia sekaligus pengacara, Farhat Abbas menyatakan bahwa Ariel Cs telah melanggar UU ITE dan KUHP pasal 282 tentang kesusilaan. Dalam ketentuan undang-undang, itu telah cukup memenuhi syarat untuk menyeret actor video “mirip” ariel kepengadilan. Sejalan dengan farhat abbas, elsa syarief yang juga seorang pengacara, ketika ditanya tentang posisi Ariel Cs sebagai korban mengatakan bahwa dalam hal ini justru masyarakatlah yang jadi korban. Masyarakatlah yang pertama kali menerima dampak dari prilaku seks bebas kalangan selebritis karena selama ini merekalah yang jadi model kaum remaja. Akibatnya kini para orang tua menjadi was-was terhadap pergaulan anak-anak mereka.
Sementara itu dalam pandangan Bens Leo, seorang pengamat music, mengatakan bahwa motif dibalik penyebaran video porno kemasyarakat adalah pembunuhan karakter, character assassination, karena munculnya kasus ini menjelang peluncuran album baru Ariel. Dengan tersandung kasus ini popularitas Ariel kedepan akan merosot dan karirnya akan mati. Selamanya dia akan menjadi “pesakitan” di mata masyarakat. Bukan hanya itu seluruh keluarga menanggung beban sejarah buruk dia.
Namun pada sisi lain ada kelompok yang mengeruk keuntungan dari nasib apes Ariel. Kelompok itu boleh jadi orang yang selama ini merasa tersisih oleh ketenarannya. Dugaan ini diperkuat oleh keterangan pihak kepolisian yang telah mengembangkan penyelidikannya bahwa oknum yang menyebarkan rekaman videa porno itu ada di Bandung dan Makasar, bukan di Amerika seperti yang diduga sebelumnya. Tentu saja pertanyaan yang mengusik adalah mungkinkah mereka itu orang-orang yang tidak dikenal baik oleh Ariel?
Yang tak kalah menarik adalah analisis pakar telematika, Roy suryo, bahwa ada orang ketiga yang merekam adegan esek-esek Ariel-Luna. Orang ketiga ini berada diruang saat mereka melakukan hubungan intim. Jika analisis pakar telematika ini benar maka semakin tegas gambaran sesungguhnya wajah kehidupan moralitas masyarakat kita. Satu sisi banyak yang menghujat, sumpah serapah, menolak Ariel Cs seperti yang ditunjukkan dibanyak tempat. Namun pada sisi yang lain tidak sedikit dari kita menikmati secara seksama bahkan mungkin juga iri terhadap petualangan cinta Ariel. Salah satu contoh ketika salah seorang artis ditanya apakah sudah menonton video itu? Dia menjawab sudah melihat setelah larut malam dan anaknya tidur. Dia takut kalau anaknya bangun dan tahu.
Oleh karena itu mengingat kasus ini sudah masuk ranah public. Sebaiknya pihak kepolisian segera menuntaskan kasus penyebaran video porno itu. Jangan sampai membiarkan kasus ini berlarut-larut menjadi perbincangan dimasyarakat. Kepolisian harus dapat menyeret pelaku pertama yang menyebarkan video esek-esek itu. Jangan sampai hanya terfokus pada Ariel Cs karena untuk membuktikan sejauh mana keteribatan mereka dalam kasus ini hanya dapat dibuktikan melalui siapa oknum pertama yang memposting rekaman video itu. Ini penting sebagai pembelajaran kedepan bagi siapapun yang ingin melakukan tindakan penyebaran video porno. Kalau memang pada akhirnya terbukti Ariel lah yang menyebarkan sendiri rekaman itu maka dia dapat dikenai dua pasal sekaligus yaitu pasal merekam aktifitas seksual dan menyebarkannya.
Mohammad Yahya
Staf Pengajar Madina Islamic School
Untuk Progam Al-Azhar
Abujakfar.yahya@Gmail.com

Kamis, 03 Juni 2010

Sekali lagi aksi militer israel

Untuk kesekian kalinya israel melakukan aksi militer secara membabi buta. Kali ini kapal yang mengangkut misi kemanusian jadi korban keganasannya. Dilaporkan bahwa jumlah korban mati menurut berita telah mencapai Sembilan orang. Belum lagi korban yang hilang hingga kini masih belum terindikasi akan selamat. Kejadian ini tentu saja semakin mengaburkan masa depan perdamaian palestina. Sementara keadaan warga sipil palestina semakin buruk akibat kekurangan logistic yang melanda mereka. Hal ini juga diperparah oleh masalah internal mereka antara pihak hamas dan kelompok fatah.
Alasan utama mengapa Israel menyerang kapal misi perdamaian, menurut laporan dari pihak intelejen disinyalir bahwa misi perdamaian memiliki agenda terselubung diluar misi kemanusiaan. Hal ini perlu dibuktikan oleh PBB sebagai lembaga tertinggi yang menaungi kepentingan semua Negara. Bagaimanapun penyerangan tentara Israel atas misi kemanusiaan itu menunjukkan sikap brutal dan rasa kekhawatiran mereka atas dukungan warga diberbagai belahan dunia atas “genosida warga palestina”.
PBB harus segera mengambil tindakan cepat untuk mencegah terjadinya keadaan yang lebih buruk atas warga pelestina. Pasukan perdamaian harus segera dikirim untuk melindungi warga sipil dari amukan senjata tentara Israel. Restorasi fasilitas umum yang rusak akibat dari perang yang tak seimbang beberapa waktu harus segera direalisasi. Dan yang terpenting PBB harus menjadi medium di antara pihak Israel dengan palestina dimana PBB tidak boleh terkooptasi oleh kepentingan yahudi Amerika.
Sesungguhnya aksi militer Israel masih akan berlangsung hingga wilayah palestina benar-benar mereka kuasai. Mereka akan terus mendesak hingga warga muslim palestina bersih dari “Negara Israel”. Karena dalam keyakinan bangsa Israel tanah palestina merupakan tanah warisan nenek moyang mereka bangsa yahudi yang telah Tuhan janjikan atas mereka. Palestina menurut mereka harus menjadi kota suci bangsa dan agama yahudi layaknya kota Vatikan sebagai kota suci umat Kristen maupun kota Makkah sebagai kota suci dan kiblat umat islam. Maka tidak heran bila konfik yahudi-palestina seolah tiada akhir karena dorongan sentimen agama ikut bermain.
Keadaan itu diperparah oleh kebijakan politik luar negeri amerika yang secara kasat mata sangat mendukung Israel. Amerika sangat berkepentingan menancapkan pengaruh mereka diwilayah timur tengah. Kepentingan menguasai “minyak” dinegeri petro dolar memerlukan dukungan Negara yang secara idiologis sama dengan amerika, dan itu adalah Israel. Makanya apapun yang dilakukan Israel atas tanah dan penduduk muslim palestina selalu diamini oleh amerika. Dalam hal ini kepentingan ekononi dan agama bersatu dalam persekutuan mereka.
Lantas apa sikap kita sebagai bangsa Indonesia dan bagian dari umat islam dunia? Sebagai Negara yang mandiri dengan penduduk mayoritas islam, harus turut ikut peduli atas keadaan rakyat palestina. Pemerintah harus mengambil langkah politik etis menciptakan ketertiban dunia dari rongrongan kolonialisme atas nama apapun. Politik etis ini keberanian untuk menyuarakan sikap pemerintah atas konfik tanah palestina. Pemerintah harus mampu menangkap suara-suara masyarakat yang geram melihat gejolak politik timur tengah. Dan turut mendorong PBB secara aktif menyelesaikan konflik tanah palestina secara berkeadilan. Disamping juga solidaritas bantuan kemanusiaan meliputi paramedic maupun logistic untuk meringankan beban derita rakyat palestina.
Mungkin kaum muslimin perlu menyamakan visi dalam mensikapi konflik yahudi palestina, terutama kelompok hamas dan fatah. ibarat kata sebelum orang lain masuk terlebih dulu kita beresi urusan intern rumah tangga kita dulu. Mereka lebih baik duduk membahas bagaimana sebaiknya palestina kedepan. Lepaskan baju kepentingan kelompok diantara mereka. Satu-satunya kepentingan adalah rakyat palestina sebagai pemilik kekuasaan sah atas tanah pelestina.

Selasa, 13 April 2010

artis berpolitik

julia peres nyalon bupati pacitan, ada yang aneh? ataupun maria eva nyalon bupati sidoarjo???. beberapa minggu ini berita sekitar pilkada diwarnai oleh tampilnya artis panas ikut ambil bagian pesta rakyat lima tahunan. sebenarnya tidak ada yang aneh bila artis mencoba "peruntungan" politik karena dalam demokrasi setiap individu boleh mencalonkan atau dicalonkan parpol, yang penting yang bersangkutan memiliki kapabilitas dalam visi kedepan bagaimana meningkatkan taraf kehidupan rakyat yang dia pimpin melalui pemerintahan.
rano karno ataupun dede yusuf merupakan sedikit contoh lokal bagaimana seorang artis merambah dunia politik dan sukses menjadi bupati maupun wakil gubernur.artis semisal qomar, eko patrio, mi'ing, mandra,mereka mewakili kelompok komedian, ataupun wanda hamida, nurul arifin, oneng, adalah sebagian dari nama yang lolos ke senayan dimana mereka berangkat dari keartisannya dalam meniti karir politik.
namun demikian lantas mengapa ketika julia peres ataupun maria eva terjun dunia politik banyak suara minor dari masyarakat muncul? bukankah syarat dukungan parpol sudah ditangan? apakah ini hanya sekedar strategi politik parpol pengusung ataukah memang tidak ada pilihan lagi selain mereka berdua yang memiliki nilai jual politik pilkada?
sebenarnya bila kembali pada fatsoen politik setiap orang memiliki hak politik termasuk hak untuk mencalonkan atau dicalonkan, masyarakatlah yang akan menentukan hasilnya. masih ingat dalam memori kita bagaimana ketika megawati mendapat perlawanan politik ketika mencalonkan diri sebagai presiden, melalui media opini masyarakat digiring sedemikian rupa yang muaranya adalah menolak megawati. termasuk saat itu fatwa ulama yang menyatakan lebih baik memilih sesuatu yang telah disepakati dari pada sesuatu yang masih diperdebatkan (alkhuruj min alkhilaf mustahab).
dalam kasus JUPE maupun ME, masyarakat merasa gerah karena melihat latarbelakang mereka sebagai artis panas. apalagi ketika JUPE ditanya tentang kemungkinan tampil toples apabila lolos, dia menjamin tidak akan tampil seksi karena posisi dia bila menjadi bupati. tentu saja jawaban itu seolah-olah bahwa politik menjadi tempat pertobatan artis-artis panas.
JUPE dan ME tidak bersalah apabila menerima lamaran politik karena bagaimanapun tidak semua orang punya peluang yang sama. bagi mereka tidak penting kapabilitas, itu urusan belakangan. yang patut dituding untuk kasus ini adalah ketidak mampuan parpol. jelas dalam hal ini parpol telah mengalami kemandegan kaderisasi. oleh karena itu menurut hemat saya lebih baik JUPE menolak tawaran parpol.

Senin, 12 April 2010

merubah kultur

tidak mudah bagi seseorang dapat merubah kebiasaan atau kultur, lebih-lebih kebiasaan yang kurang bagus. diperlukan keberanian ekstra untuk usaha merubah kebiasaan jelek. satu contoh dimasyarakat kita tumbuh kultur jam karet (sering terlambat, molor) kurang disiplin dan kurangnya penghargaan terhadap waktu.maka tidak heran bila ada satu orang mencoba tepat waktu maka akan banyak komentar dari sekelilingnya.
ada satu pertanyaan menggelitik mengapa timnas sepakbola kita kurang lebih dalam satu dasawarsa terakhir tidak pernah tidak pernah menggondol piala diberbagai kejuaraan, meski level ASEAN. alih-alih dapat mengalahkan Tailand ataupun singapura, sama vietnam saja kita sering kedodoran. paling jauh kita hanya menang sama malaysia, mengapa ? untuk kasus kita menang sama malaysia karena lebih ditentukan perasaan "dendam" politik nasional yang kebawa-bawa dalam urusan sepakbola.
lain lagi ketika membaca berita kekalahan pecatur nasional kita, susanto megaranto. apa komentar pengamat kita? bahwa susanto kurang kreatif dalam mengembangkan pola permainan. artinya bahwa susanto kurang latihan karena latihan itu yang akan dapat mengembangkan kreatifitas pola permainan catur.sama artinya bahwa selama ini dia hanya terpaku pada skema permainan yang dia pelajari dalam diktat permainan catur.
dalam dunia usaha dan pendidikan juga kita mendapati bahwa secara kultur sesungguhnya kita malu sebagai bangsa yang rendah dalam profesionalitas. kita beberapa tahun ini dikenal sebagai bangsa yang paling korup, boros budget, meski orde pemerintahan kita berubah. orde reformasi hanya sebatas perubahan pucuk pimpinan belum masuk kedalam reformasi mentalitas kerja dan dedikasi dalam pekerjaan. menurut salah satu hasil risert menyatakan bahwa kita sama malaysia dalam hal penerbitan buku dalam tiap tahunnya. salah satu hasil risert itu juga menyatakan bahwa ini menunjukkan sangat kecilnya minat baca kita sebagai bangsa.
lantas bagaimana cara merubah kultur negatif yang lama tumbuh dan menjadi stigma bangsa kita ?
kita harus merubah filosofi hidup kita sebelum melakukan perubahan lainnya karena filosofi merupakan landasan utama yang menjadi basic bagi setiap gerak dan eskpresi hidup kita. apabila filosofi hidup kita salah maka sangat sulit untuk mencapai tujuan kehidupan yang benar. sebaliknya bila filosofi hidup kita benar maka kemungkinan besar tujuan hidup kita juga benar. filosofi hidup ini sangat terkait dengan bagaimana cara berfikir kita (mainset). satu contoh cara berfikir kita yang salah, ketika presiden Gus Dur keliling eropa dalam masa-masa pemerintahnnya yang menghabiskan dana 58 milyar seketika semua orang komentar mengapa mengahabiskan dana segitu besar untuk tujuan yang kurang jelas( demikian kira-kira komentar tersebut)mendingan dana itu untuk pembanguna fisik pendidikan nasional kita? saya pikir itu bukan solusi dari ketidaksetujuan kebijakan Gus Dur keliling eropa( terlepas pro-kontra) karena pada saat yang sama mental korup pejabat kita sudah sangat akut. kita yakin seberapa pun pemerintah menggelontor uang untuk memajukan pendidikan nasional maka hasilnya tetap saja baik dari segi kualitas maupun kunatitas, karena dana itu tidak akan tersalurkan sampai kemasyarakat. dana itu PASTI akan dikorup oleh pejabat yang matanya pasti akan hijau bila melihat uang yang banyak.
di negeri kita pensiunan jenderal sepertinya nggak ada matinya. lepas dari kedinasan bisa berkiprah kemana-mana: KONI, PSSI, PARPOL, ORMAS, dll. tragisnya lagi masyarakat kita juga masih belum bisa lepas dari hegemoni tentara, seolah olah tentara bisa apa saja sampai urusan sepakbola. parameter yang digunakan untuk menilai kemampuan sesorang dinegeri kita masih sangat simplistik kalau nggak tentara ya konglomerat. padahal ada ungkapan bijak menyatakan the right man on the right place.
pendek kata sepertinya kita masih perlu belajar lagi bagaimana cara kita memandang diri kita sendiri secara cerdas sehingga dari situ kita semua dapat merubah kultur kita sendiri.

Jumat, 09 April 2010

makelar

makelar sudah mengakar disemua lini kehidupan kita. tidak usah jauh-jauh ketika kita buat SIM di samsat disana banyak orang yang menawarkan jasa untuk memproses pembuatan SIM dengan cepat. sebenarnya makelar itu sama seperti halnya pekerjaan lainnya, artinya boleh-boleh saja. tidak ada orang atau institusi yang dapat melarang pekerjaan orang sebagai makelar. makelar merupakan profesi yang memerlukan keahlian khusus. seseorang harus memiliki kemampuan VERBAL dan pendekatan persuasif dalam menjalankan profesinya sebagai makelar. namun demikian ketika pekerjaan makelar ini berkaitan dengan proses hukum dan bertujuan mengubah arah hukum maka tentu saja pekerjaan yang demikian patut dipertanyakan keabsahannya.
markus atau mekelar kasus, demikian istilah ini, beberapa minggu ini dikupas habis berbagai media. banyak orang geram campur gemes bagaimana hukum kita dapat dipermainkan oleh segelintir oknum. nggak tanggung-tanggung markus itu gentayangan di lembaga yang semestinya steril dari manusia model seperti ini; kepolisian, jaksa agung, kehakiman. makanya tidak heran bila penegakan hukum kita bukan hanya jalan ditempat tapi sudah keluar dari jalur yang mestinya dilalui. yang lebih heran lagi bahwa markus ini seolah sudah menjadi jaringan mafia lintas departemen. semakin tinggi jabatan seseorang di tiga lembaga ini semakin mudah mereka mempermainkan peran ganda sebagai markus. kabar terakhir di media diduga ada jenderal pangkat tiga lama memainkan peran markus, namun ini masih perlu diselidiki lebih lanjut. berita tadi pagi kita baca bahwa CIRUS SINAGA,jaksa kasus antasari, dibebastugaskan karena diduga "ada main" dalam kasus gayus.
dapat kita bayangkan bila semua lembaga penegak hukum dikuasai oleh "gurita" markus maka tidak pernah terjadi keadilan hukum dinegara ini. selama ini kita selalu menyalahkan orang model anggodo padahal mentalitas pejabat kita sendiri sudah bobrok. pejabat negeri ini sudah mengidap penyakit mental akut yang hanya bisa disembuhkan oleh hukuman mati. selama hanya hukuman kurungan yang cuma beberapa tahun dengan segala kemudahan fasilitas( orang bilang cuma pindah tidur) dan remisi maka tidak akan pernah selesai problema korupsi di negeri ini. ada baiknya sepuluh tahun reformasi ini bukan hanya dibidang politik, melainkan juga reformasi hukum dan personelnya yang jujur. masih kita tunggu indonesia yang lebih baik.

Minggu, 28 Maret 2010

kode etik dan keadilan hukum

susno kembali berulah! kali ini tudingan dia bahwa dalam tubuh kepolisian banyak terjadi "markus". akibatnya dia dilaporkan ke kepolisian dengan tuduhan pencemaran nama baik. belum puas kini kepolisian secara institusional menetapkan bahwa susno telah melanggar kode etik kepolisian. yang menjadi menarik dalam hal ini justru kepolisian secara lembaga yang tampak kebakaran jenggot dan tidak mau terima, bukannya malah menindak lanjuti laporan mantan kabareskrim itu.
ibarat gunung es sesungguhnya kasus itu hanya kelihatan dipucuknya saja. masyarakat sudah mafhum bahwa lebih banyak lagi kasus korupsi yang tidak pernah selesai ataupun tersentuh karena dari internal kepolisian sendiri banyak oknum polisi yang memanfaatkan kasus itu untuk memperkaya diri seperti halnya anak buah mereka yang berkerja di lalulintas. pendek kata struktur jajaran kepolisian dari tingkat paling bawah sampai tingkat paling atas sudah mengalami penyakit kronis yaitu banyak yang tidak jujur terhadap sumpah jabatan mereka.
sesungguhnya bola panas yang digulirkan susno itu mestinya awal dari reformasi internal kepolisian untuk pembersihan lembaga dari oknum-oknum yang tak bertanggung jawab yang merusak citra polisi sebagai pelayan masyrakat. semestinya kepolisian untuk sementara meminggirkan egoisme korps mereka dan memberikan kesempatan susno untuk membuktikan bahwa apa yang ia lontarkan bukan fitnah. dengan penetapan susno melanggar kode etik berarti ini semakin mengukuhkan bahwa dalam internal kepolisian memang telah lama terjadi prakek "markus" secara jama'i kelembagaan. atas nama pelanggaran kode etik itu para oknum polisi tidak akan tersentuh oleh hukum manakala ada laporan tentang markus yang diungkap oleh "orang dalam". mereka merasa terlindungi oleh aturan "moral"(dalam tanda kutip) bahwa tidak boleh membocorkan kesalahan sesama korps.
langkah paling elegan yang mestinya diambil oleh kepolisian adalah menampung semua pihak yang berseteru, baik itu orang yang merasa tercemarkan nama baiknya maupun susno sendiri. biarkan hukum yang akan menyelesaikan. dengan begitu kepolisian tidak dianggap melakukan pilih kasih terhadap anggotanya.lebih baik kepolisian tetap lurus pada rolenya sebagai lembaga hukum bukannya lembaga "moral". tindak lanjuti bola panas susno, periksa oknum polisi, dan berikan sangsi bagi yang bersalah siapapun dia.

terorisme

menjelang akhir kepimpinan periode pertama presiden SBY terorisme dapat dilumpuhkan. gembong teroris Nurdin M Top mati disolo. isu terorisme kini muncul lagi dengan matinya dulmatin beberapa waktu yang lalu. yang menjadi persoalan kini adalah dijadikannya NAD sebagai basis terorisme. sebagaimana kita tahu bahwa Aceh baru beberapa tahun ini relatif aman. dengan adanya berita bahwa Aceh dijadikan sarang pengkaderan terorisme tentu saja dapat membawa dampa serius bila pemerintah tidak segera menangani masalah ini secepat mungkin. bukan tidak mungkin sentimen islam akan muncul lebih parah karena Aceh merupakan satu-satunya propinsi yang menerapkan sariat islam. isu-isu islam yang sensitif akan mudah masuk dalam benak masyarakat Aceh. ibarat sekam tinggal sulut api akan terbakar.
tampaknya logika gembong teroris sudah bergeser. kalau dulu jawa merupakan sentra kegiatan terorisme kini setelah matinya Nurdin DKK mereka harus berpikir ulang untuk menyusun kekuatan di jawa. boleh jadi sasaran rekrutmen adalah warga Aceh yang dulunya GAM. kelihatannya dengan menjadikan Aceh sebagai basis menunjukkan bahwa model perjuangan mereka bukan lagi menebar teror dengan melakukan pengeboman. terbunuhnya orang-orang penting dikalangan mereka merubah garis perjuangan mereka dari menebar teror dimasyarakat menjadi gerakan yang lebih halus, sistematis, dan terorganisir yang ujung dari gerakan ini adalah upaya melepaskan Aceh dari NKRI. aceh akan dijadikan Moro-nya Indonesia.
membangun kekuatan nyata dimasyarakat Aceh oleh gerakan teroris untuk itu harus disikapi secara tepat oleh pemerintah. salah pemetaan akan berakibat fatal. pemerintah NAD harus sensitif terhadap kemungkinan virus-virus penyebaran pemikirian ekstrim bila tidak ingin Aceh akan kembali seperti beberapa dekade yang lalu. pemerintah pusat maupun daerah harus memiliki satu visi terhadap bahaya terorisme. pemerintah harus cepat menutup celah yang dapat dimasuki oleh mereka seperti percepatan pembangunan dan pemeraaan ekonomi rakyat.

catatan NU pasca muktamar

muktamar 32 dimakasar usai dengan terpilihnya kang said,KH Said Agil siraj, sebagai ketua tanfiziah dan KH Sahal Mahfudz sebagai Rais Aamnya. terpilihnya mereka burdua bukan satu kejutan lebih lebih kiai Sahal. muktamar ini merupakan muktamar pertama setelah wafatnya ulama' kharismatik KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur). sebagai organisasi islam terbesar di Indonesia bahkan mungkin didunia NU sangat vital bagi kelangsungan kehidupan Islam, terlebih selama ini NU sudah sedemikian penting memerankan posisinya segagai representasi islam toleran. untuk ini semua harus mengakui bahwa ini upaya yang telah dirintis oleh Gus Dur sebelumnya. NU yang dulu nothing kini berubah menjadi important thing. tampilnya duet kang said (doktor tasauf umul quro)dan kiai sahal, kiai pesantren yang go public, membawa angin segar bagi konstelasi NU kedepan dalam wacana dan aksi keislaman dalam lima tahun kedepan.
harus diakui selama kepemimpinan KH Hasyim Muzadi, NU cenderung politis. keterlibatan langsung KH Hasyim dalam pilpres 2004 dan dukungan beliau secara instusional kepada yusuf kalla pada pilpres 2009 sangat jelas menunjukkan bahwa aroma politik NU sangat kental. walupun kiprah NU dalam hubungan Internasional dibawah keimpinan beliu juga luar biasa bagus seperti fterselenggaranya konferensi ICIS dijakarta tahun 2009.
yang menarik dari muktamar kali ini adalah tampilnya ulil dalam pencalonan ketua tanfiziah. ulil abshor abdalah, demikian nama lengkap, merupakan cendikiawan NU muda yang berhaluan liberal, pemikiarannya kontrofersial yang mengundang antipati kelompok islam garis keras, bahkan dalam tubuh NU sendiri banyak penolakan terhadap dirinya. ini menunjukkan bahwa pemikiran NU dan pesantren sudah sedemikian dinamis. tingkat resistensi dan alergisitas pesantren terhadap hal yang berbau liberal tidak lagi seekstrem kelompok islam garis keras terhadap kemungkinan pemahaman islam yang progresif. tentu saja bayangan kita kedepan akan terjadi "pembauran" antara anak-anak muda NU yang berkipran dalam kepengurusan NU kedepan. oleh karena itu kita berharap orang macam Ulil dapat terakomodir dalam struktur kepengurusan NU lima tahun kedepan.
namun demikian NU tidak boleh terjebak hanya pada wilayah wacana. harus diakui sampai kini banyak masalah ke-umat-an yang belum tergarap dengan baik. NU dengan basis dukungan masyarakat rural sampai kini belum menyentuh sektor riil kebutuhan steakholdernya. kenyataan dimasyrakat menunjukkan bahwa warga NU adalah mayoritas terbelakang dalam hal ekonomi maupun pendidikan. ada satu anekdot saat Gus Dur menjadi pembicara dalam seminar bersama Amin Rais, ketika itu Amin Rais megatakan bahwa di Muhammadiah sudah banyak Ahli; ahli kedokteran, insinyur, politik,dll, ketika tiba Gus dur tampil mengatakan bahwa di NU juga sudah banyak "Ahli" yaitu "Ahli kubur". hal ini menunjukkan bahwa pada saat itu beliau menyadari bahwa SDM yang dimiliki NU sangat terbatas. oleh karena itu perlu gerakan massif warga NU dalam segala bidang terutama kaderisasi melalui jalur pendidikan.
demikian catatan ringan saya semoga NU tetap jaya amiin.